Langsung ke konten utama

Cerbung " Jejak Luka Part 4 "





                                                                         Jejak Luka 4
Mata Justin tak henti memandang wajah pucat istrinya yang kini terlelap. Sesekali bibirnya mengecup bibir mungil istrinya yang membiru akibat berendam terlalu lama.
Jika saja dulu dia tidak goyah, mungin sekarang Rananya masih memiliki senyum tulus sama seperti saat mereka pertama kali bertemu dan berkencan.
Hanya kata 'jika' yang kini dapat terucap dalam bibirnya. karena... sesungguhnya kenyataan tidak sesuai dengan perumpamaan yang ia ucapkan barusan.
Justin baru menyadari telah menyakiti Rana setelah tubuh ringkih istrinya terbaring koma di rumah sakit selama lebih dari tiga bulan lamanya, akibat kecelakaan hebat yang dialaminya bersama dengan wanita yang sering Rana panggil dengan sebutan 'wanita itu'.
Dulu 'wanita itu' pernah Justin gilai, ia akui itu. bahkan ia sempat mengira 'wanita itu' adalah belahan jiwanya. tapi setelah kepergian 'wanita itu' ia sadar bahwa Yumna Zunia bukanlah belahan jiwanya.
Yumna hanyalah obsesinya. obsesi karena dulu dai tidak bisa memilikinya. dan ketika Dia diberi kesempatan untuk memiliki 'wanita itu' dia mengabaikan Rana ... orang yang begitu berarti untuknya.Dan pada kenyataannya....
Ranalah belahan jiwanya. Ranalah tulang rusuknya. Dia baru menyadari saat doktor memvonis istrinya tidak akan terbangun dari komanya, saat Rana hampir kehilangan nyawanya, saat ia hampir kehilangan Rananya.
Tapi keajaaiban datang.
Rana membuka matanya, kembali memiliki semangat untuk menjalani hidup, namun... tidak dengan hatinya. hati Rana telah mati. di bekukan oleh rasa sakit hatinya. Dan Justin harus menerima karmanya atas semua perbuatannya kepada Rana orang yang dulu telah ia sia-siakan.
Seseorang pernah berkata, jika kamu menyesal dan ingin memperbaikinya, maka datanglah dan minta maaflah dan biarkan ia bahagia dengan kehidupan barunya. Dan bukan dengan datang meminta maaf dan bersamanya kembali untuk memperbaikinya. karena itu hanya akan menambah lukanya.
Dan bagi Abdiel Justin Gilbert, persepsi itu salah. Jika kau menyesal, minta maaflah. Dan perjuangkan yang menurutmu bisa kau lakukan. segalanya kan menjadi baik jika kau memperbaikinya dengan cara demikian.
Justin harus menerima hukumannya melalui istri yang dulu telah ia sia-siakan, orang yang dulu ia abaikan. istri yang dengan tulus selalu menunggunya pulang kerja dan menyabutnya hangat.
Tapi dengan kejamnya ia justru mengabaikan istrinya dan malah melewatinya demi masuk ke kamar kekasih gelapnya. Bukan istri yang dengan setia menunggunya.
Istri yang dengan tulus memasakan makanan kesukaannya, namun Justin dengan tega kembali menyakiti hati Rana istrinya dengan memakan makanan itu dengan Yumna. Menikmati masakan istrinya dengan kekasih gelapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.
Betapa kejamnya dirinya....
Mungkin jika kedua orang taua Justin mengetahui dia akan segera dihapus dalam daftar anggota keluarga Gilbert. Tapi dengan tulus pula istrinya menutupi semua kesalahan Justin, istrinya rela berbohong ketika orang tuanya memergoki Justin sedang berkencan dengan Yumna, berbohong kepada orang tuanya bahwa Yumna hanyalah teman dari Justin suaminya.
Rana terlalu baik untuk Justin yang terlalu buruk
Seharusnya Rana pergi meninggalkannya dan mencari kebahagiaannya yang masih bisa ia raih.
Seharusnya Rana bukan hanya membencinya tetapi membunuhnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi "Bisa Saja"

 Bisa saja aku marah Pada orang yang membuatku terluka Tapi untuk apa? Apakah aku akan menjadi bahagia? Aku yakin sabar ku Akan membawaku Menuju janji Allah Pahala dan surga Allah maha mengetahui  Allah maha penyayang Allah maha Adil Akan aku serahkan semua kepada pengadilan Allah Semoga perasaan terluka ini bisa segera hilang Digantikan dengan kebahagian Bukan kah setelah hujan timbul pelangi Bukan kah manusia hanya bisa berencana Dan semua kembali kepada Allah Apa yang menurutmu baik belum tentu baik untukmu Apa yang menurut Allah baik sudah pasti baik untukmu Maha Mengetahui Allah atas segala mahluk

Cerbung " Jejak Luka Part 8 "

Hay welcome back to my blogspot, sorry udah lama banget engga update dan cerita ini jadi terbengkalai padahal sebenernya udah beres nulisnya sampai tamat cuma belum sempet dipublish aja, semoga masih ada yang tunggu cerita ini , and enjoy your read salam sayang firaoh _fira                                                                      Cast :    Rana & Justine                                                                      Soundtrack : Tangga Kesempatan ke 2                                                                            Jejak Luka 8 “ Honey Liat bukankah jam tangan ini sangat pas untukku?” Justin menjulurkan tangannya meminta pendapat Rana   tentang jam tangan yang dipakainya. Rana terdiam . Matanya memandang lekat jam tangan yang dipakai Justin. Pandangannya berubah datar, ia ingat betul jam tangan yang dikenakan Justin suaminya. Ia tahu betul jam tangan itu, karena ia sendiri yang memberikan jam tangan

Cerbung " Jejak Luka Part 7"

Hay udah lama gak upload cerita jejak luka, kemarin sibuk soalnya sama sakit sedihh kalau inget, ohh ya sebenernya udah ngetik sampai beres cerita jejak lukanya tapi kayanya lupa gak ke save, yahhh jadi harus ulangi lagiiii.... hem hem hem maaf jika chapter yang ini pendek .. btw selamat baca and happy great day Oh iya aku bawa cast pemeran jejak luka semoga suka salam sayang firaoh-fira Bastian  Justin  Rana Jejak Luka 7 “ Apa sudah ada perubahan?” tanya Bastian yang merupakan sahabat karib Justin. Justin mengelengkan kepalanya lemah menjawab pertanyaan Bastian. Semua saran yang telah di lontarkan oleh Bastian seakan terbuang percuma. “ Apa aku terlalu jahat Bastian?.” Pria bernama Sebastian Indrawan menggeleng pasti.   Dia cukup tahu kisah hidup Justin dengan Rana. Dan itu cukup membuat Bastian prihatin kepada istri sahabatnya Justin. Ia sempat mengira Rana akan pergi meninggalkan Justin dan mencari kebahagiaannya se