Nah sekarang
aku mau berbagi ilmu cara membuat cerita kamu lebih menarik
Di antaranya
andalah sebagai berikut:
Bagian
Pembuka
1. Segera
tunjukkan persoalannya pada pembaca. Munculkan tokoh utama atau setidaknya
persiapkan kemunculannya melalui peristiwa yang bakal menyeretnya ke liku-liku
cerita selanjutnya.
2. Munculkan
tiap karakter pada situasi yang tepat. Sebagai contoh, jika di bagian ujung
kita akan menggambarkan tokoh berhasil mengalahkan musuhnya, tunjukkan di
bagian awal bagaimana dia kewalahan menghadapi orang tersebut.
3. Tunjukkan
"tokoh baik" dan "tokoh jahat" melalui tindak-tanduk
mereka. Dengan cara ini kita bisa melibatkan emosi pembaca. Bahkan jika tokoh
utamanya adalah orang yang bejat, tokoh kita bisa tetap disukai apabila kita
mampu memperlihatkan perilaku-perilaku tertentu dari tokoh yang membuat pembaca
jatuh hati padanya.
4. Bangunlah
latar cerita yang meyakinkan, baik itu latar tempat, latar waktu, latar
suasana, maupun latar sosial.
5. Bangunlah
wilayah konflik. Contohnya, jika latar cerita adalah barak militer, maka bisa
kita buat wilayah konfliknya adalah hubungan anah buah dan komandan.
Badan Cerita
6. Kembangkan
karakter-karakter kita melalui tindakan dan dialog. Show, don't tell,
begitulah nasihat yang sering kita dengar.
7. Beri
karakter kita motivasi yang cukup untuk tiap tindakan dan perkataan mereka.
8. Kembangkan
plot sebagai rangkaian persoalan serius yang makin meningkat. Misalnya, tokoh
kita menemukan jimat sihir di bagian awal, menghadapi musuh berat di bagian tengah,
dan menghadapi bahaya kematian karena jimat sihirnya tidak berfungsi di bagian
akhir.
Bagian Akhir
9. Tampilkan
di bagian ini konflik yang paling besar segera setelah sesuatu berkembang
sedemikian rupa dan membahayakan. Satu tindakan keliru, semuanya berantakan.
Inilah yang disebut klimak, yang sebetulnya sudah tersirat sejak awal tetapi
benar-benar tidak bisa diperkirakan.
Yang Harus
Diingat
10. Ingatlah
bahwa tidak ada kebetulan yang terus menerus dalam sebuah cerita. Kenapa tokoh
kita bernama Cleopatra, misalnya. Kenapa ia memelihara herder? Tentu saja kita
bisa menulis suka-suka kita karena kita adalah Tuhan bagi cerita kita sendiri.
Akan tetapi, jika kita memiliki alasan untuk semua itu, cerita kita akan lebih
menarik karena menyodorkan pembaca banyak lapisan makna.
11. Pahami
konvensi (kesepakatan) dan langgarlah hanya jika kita punya alasan kuat untuk
hal tersebut. Misalnya, kita mau menulis cerita detektif. Bagaimana jika
detektif kita adalah orang yang eksentrik, suka mabuk, bujangan, dan agresif?
Umumnya begitu? Bagaimana jika detektif itu adalah seorang perempuan pemalu,
suka minum wedang tape, dan mempunyai tiga anak yang masih sekolah? Tidak umum?
Tetapi tokoh ini mungkin akan memberikan kejutan tersendiri. Ia memiliki sekian
banyak keterbatasan, dan dengan segala keterbatasan itu ia mengatasi persoalan.
Oke, mungkin
cukup sekian. Semoga penjelasannya mudah dimengerti. Cuma aku ingin menambahkan dua hal yang akan membuat
cerita kita menarik.
Pertama, membaca. Iya, dong. Dengan banyak membaca, kita jadi punya bahan untuk
membuat cerita kita lebih menarik. Tapi kalau aku pribadi, tidak hanya membaca
yang saya andalkan untuk menjadi sumber ide. Menonton film, mendengarkan lagu
sambil menonton video klipnya, berjalan-jalan, dan banyak lagi hal lain yang
dapat kita ramu untuk membuat cerita kita lebih menarik.
Kedua, tentu saja menulis/latihan. Yup, hanya latihan-latihan-latihan,
menulis-menulis-menulislah yang akan membuat kita terlatih untuk menjadikan cerita
kita menarik.
Komentar
Posting Komentar